Tawaran masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lewat jalur belakang viral di Twitter. Praktik masuk kampus negeri lewat jalur belakang dinilai memang sudah biasa terjadi dan menjadi rahasia umum.

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengatakan praktik ini seringkali terjadi tahun ke tahun. Bahkan dia menyebut ada pola sistematis di dalamnya, maksudnya banyak pihak yang terlibat untuk melancarkan ‘jalur tol’ masuk PTN.

“Ya kalau perjokian atau percaloan ini masuk PTN memang itu ada. Bukan hal baru, ini menurut saya lebih sistematis dan bahkan masif praktiknya, banyak oknum dan pihak ini terlibat di dalamnya,” kata Trubus kepada detikcom, Senin (15/3/2021).

“Meski kalau dibuka, ditanya, pasti bilangnya nggak akan ada,” ujarnya.

Trubus menjelaskan modusnya pihak yang menawarkan ‘jalur tol’ masuk PTN ini menggunakan koneksi dengan ‘orang dalam’. Dia menyebutkan pasti ada oknum di dalam kampus yang ikut terlibat.

“Misalnya dia punya koneksi di dalam, ada orang IT misalnya yang ngurus pendaftaran jadi nilai tesnya dibagusin. Ini jelas pasti ada orang dalam yang ikut,” kata Trubus.

Hal serupa juga diakui pengamat kebijakan publik Agus Pambagio. Agus juga menilai selama ini masuk PTN jalur belakang memang praktik yang biasa dilakukan, dalam hal ini Agus menyinggung adanya sistem ‘jatah’ bagi beberapa keluarga yang anaknya mau masuk kampus negeri.

“Lewat belakang, lewat koneksi memang, emang ada jatah-jatahan. Itu udah biasa itu sih. Anaknya profesor lah, anaknya dosen, itu jatah tertulis,” kata Agus kepada detikcom.

Dia menilai hal ini terjadi sudah puluhan tahun, namun bagaikan tak bisa dibuktikan kejadiannya. Kalaupun institusi pendidikannya ditanya soal hal ini, jawabannya akan mengelak.

“Itu sesuatu yang terjadi tapi nggak bisa dibuktikan lah, pasti kalau ditanya ya bilangnya nggak akan ada praktik itu,” kata Agus.

Sementara model jalur belakang seperti yang viral di Twitter, menurutnya hal itu sudah masuk ranah kriminal. Harusnya ada pengusutan dan tindakan hukum yang diambil dari informasi yang viral ini.

“Itu kalau ada yang nawarin vulgar banget, mesti dilaporin, diusut harusnya itu. Udah kriminal. Coba aja suruh cybercrime cek, kan infonya mulai dari Twitter,” kata Agus.

“Tapi kalau menurut saya itu sih ujungnya nipu,” tambahnya.

Sebelumnya, beredar tangkapan layar yang berisi tawaran masuk PTN lewat jalur belakang atau jalur tol di Twitter. Cuitan tersebut dibagikan oleh akun @sbmptnfess, Jumat (12/3) lalu.

Dirinci pula biaya-biaya masuk sejumlah PTN melalui jalur tol tersebut. Biayanya bervariasi mulai dari Rp 40-400 juta.

detikcom pun sudah mengkonfirmasi informasi tersebut kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam.

Menurut Nizam, pihaknya memiliki Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Lembaga ini merupakan lembaga penyelenggara tes masuk PTN bagi calon mahasiswa baru agar PTN memperoleh calon yang unggul dan berkualitas.

Ditegaskan juga, LTMPT dan perguruan tinggi negeri tidak bekerja sama dengan perorangan, kelompok atau instansi lain dalam penerimaan mahasiswa baru. Bila ada pihak yang menjanjikan dapat membantu diterima di PTN adalah tidak benar dan mohon waspada terhadap penipuan.