Bayar tol tanpa setop atau nirsentuh sedang dikembangkan di Indonesia dan diuji cobakan di ruas tol yang dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Untuk bisa melakukannya, mobil harus ditempel stiker berteknologi Radio Frequency Identification (RFID).

Stiker tersebut berukuran relatif kecil yang di tengah-tengahnya terdapat lingkaran hitam atau chip. Untuk bisa bekerja bayar tol tanpa setop, stiker harus ditempel di bagian lampu depan kanan mobil agar bisa tersensor lampu RFID yang sudah dipasang di gerbang tol.

“Untuk membaca memang harus ada di kanan (mobil) dan di mika karena mika itu walaupun cembung dia kan ada tegak lurusnya, rata. Kalau di kaca itu kan miring dia nggak akan bisa,” kata Ketua Velozity Chapter Jakarta, Fannyansyah kepada detikcom, Selasa (23/3/2021).

Fannyansyah menyayangkan stiker bayar tol tanpa setop yang ditempel di luar mobil tersebut. Pasalnya itu bisa membuat kemungkinan stiker cepat rusak seperti terkena air hujan, rusak karena kena lumpur, hingga rusak dikelupas oleh orang tak bertanggung jawab.

“Jadi mending ditaruh di dalam mobil, lebih safety. Takut ada yang iseng dicopot nanti jika sudah benar-benar ramai yang menggunakannya,” ucapnya.

Meskipun, stiker bayar tol tanpa setop yang ditempel di mobil masih berfungsi jika terkena air hujan, kotoran, bahkan tertutup kardus. Fannyansyah menyebut stiker baru tidak akan berfungsi jika tertutup dengan aluminium foil.

“Ditutup kardus masih bisa kebaca, (kena air) hujan, kita kena kotoran nih, debu, atau mobil kotor ada tanah atau lumpur, itu masih kebaca. Asal jangan aluminium foil,” bebernya.

Selain itu, stiker bayar tol tanpa setop yang ditempel di mobil disebut tidak akan bisa dikloning karena sekali dicabut, stiker itu tidak akan bisa lagi berfungsi. “Jadi nggak bisa dipindahkan ke mobil lain, kalau sudah dicabut sekali pasti rusak,” tuturnya.