- CETAK KARTU PVC
CETAK KARTU PVC
- CETAK KARTU NAMA
- CETAK KARTU RFID
CETAK KARTU RFID
- CETAK TALI ID CARD / LANYARD
CETAK TALI ID CARD/ LANYARD
- TALI GELANG LANYARD
TALI GELANG LANYARD
- CETAK FLASHDISK CARD
CETAK FLASHDISK CARD
- AKSESORIS ID CARD
AKSESORIS ID CARD
- FINISHING KARTU
FINISHING KARTU
kartuidcard, JAKARTA – Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya terhadap nilai dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah parkir di level Rp14.065 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan sesi Senin (9/11/2020). Posisi itu menguat 145 poin atau 1,03 persen.
Penguatan nilai tukar rupiah menjadi yang terbesar di wilayah Asia. Mata uang Garuda mampu mengungguli yuan China yang menguat 0,697 persen won dan Korea Selatan yang menguat 0,667 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim dalam laporannya mengatakan, penguatan rupiah yang berlanjut disebabkan oleh pasar yang menyambut terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS.
Pergantian kepemimpinan dari Donald Trump ke Biden diyakini akan membawa suasana pada Gedung Putih yang lebih tenang. Hal tersebut dapat meningkatkan perdagangan dunia dan mempermudah kebijakan moneter yang akan dirancang.
Selain itu, presiden terpilih dan timnya dilaporkan sedang mengerjakan paket bantuan Covid-19 untuk membantu mengatasi pandemi virus corona yang penyebarannya kian memburuk di Negeri Paman Sam.
Baca Juga : Dolar AS Ompong, Rupiah Kembali Jadi ‘Macan Asia’ |
---|
Sementara itu, dari dalam negeri, perekonomian Indonesia terus menunjukkan perbaikan. Hal ini terjadi ditengah kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 sebesar 3,49 persen.
“Meskipun tidak terlalu signifikan, namun yang terpenting bagi pemerintah mempertahankan ekonomi agar ekonomi di Kuartal IV/2020 tidak terpuruk,” katanya dalam laporannya.
Sementara itu, untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan nilai rupiah akan dibuka fluktuatif dan menguat 20 hingga 150 poin. Pada pnutupan besok, rupiah kemungkinan akan menguat sebesar 30 sampai 150 point di level 13.990-14.150.
Baca Juga : Menguak Potensi Harga Emas di Tengah Pelemahan Dolar Akibat Sentimen Biden |
---|
Sebelumnya, Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan proyeksi pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) tecermin dari penguatan rupiah yang sudah hampir sampai area target Rp14.182. Namun, pihaknya menyarankan agar investor mengantisipasi rebound dolar AS karena RSI telah memasuki area oversold.
“However, bangkitnya dolar AS mungkin tertahan setelah nanti selesai tugas menutup dua gap berikut yakni Rp14.370 dan Rp14.512,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/11/2020).
Adapun, Henan Putihrai menyarankan investor speculative buy dengan kisaran Rp14.810 hingga Rp14.190.
Liza mengungkapkan nilai tukar rupiah diproyeksi akan terus mengalami tren pelemahan. Kondisi itu menurutnya akan terjadi apabila senat AS diisi oleh kebanyakan partai republik.
Kucuran paket stimulus, lanjut dia, kemungkinan akan tertunda atau tidak sebesar US$2,2 triliun. Oleh karena itu, Federal Reserve perlu menjaga interest rate tetap rendah supaya sektor riil mampu bergulir.
(dv) sumber.