Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri mulai bicara soal regenerasi kepemimpinan di PDIP. Pembicaraan soal siapa calon Ketua Umum PDIP pengganti Megawati pun makin memanas di internal PDIP.
Sabtu (10/4) kemarin dengan suara lantang, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut Prananda Prabowo adalah sosok yang layak menggantikan Megawati. Lantas apakah Prananda benar-benar lebih baik dibanding adiknya, Puan Maharani, yang kini duduk di kursi strategis sebagai Ketua DPR RI setelah menjabat Menko PMK?
“Selama ini yang kita tahu, yang diberi posisi di depan itu kan Puan Maharani ya kan, jadi memang Prananda lebih berperan sebagai orang di belakang layar,” kata Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, saat berbincang dengan detikcom, Senin (12/4/2021).
Selama ini di internal PDIP, Prananda memang dikenal sebagai orang di balik kebijakan-kebijakan strategis PDIP. Namun karena jarang muncul ke permukaan, menurut Djayadi, Prananda jadi kurang dikenal publik.
“Belum teruji apakah dia bisa menjadi wajahnya PDIP atau tidak, kalau Puan sudah mulai kelihatan. Tinggal masalahnya, tinggal kualitas dari popularitas Puan,” ujar Djayadi menganalisis.
Jayadi melihat sosok Prananda masih misterius di depan publik. PDIP harus mengorbitkannya terlebih dahulu jika memang ingin mendaulat menjadi Ketum PDIP penerus Megawati Soekarnoputri. Sementara Puan Maharani meskipun populer namun elektabilitasnya masih jauh dari sempurna.
“Prananda dari segi publik kan masih misterius, jangan-jangan kalau diorbitkan PDIP bisa melebihi Puan Maharani. Kelemahan Puan Maharani adalah meski dia kelamaan menjadi politisi dan menjadi menteri, popularitasnya tinggi tetapi kualitas popularitasnya itu tidak menjadi baik. Elektabilitasnya sebagai capres selalu di luar 10 besar ya kan,” imbuh Jayadi Hanan.
Calon Ketum PDIP pengganti Megawati Soekarnoputri bisa jadi memang di antara Prananda Prabowo atau Puan Maharani. Namun demikian masih perlu waktu untuk mengetahui siapa yang lebih pantas dan bisa menjamin masa depan PDIP.
“Belum tentu juga Prananda itu kalau diorbitkan dia akan kalah dari Puan. Cuma masalahnya adalah Prananda belum dikenal publik. Untuk mengevaluasi keduanya harus dilihat selama enam bulan ke depan Prananda diorbitkan ke publik lantas apakah publik akan menerima Puan ataukah Prananda,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyebut Prananda Prabowo paling tepat menjadi penerus Megawati Soekarnoputri menjadi Ketum PDIP.
“Beliau pemikir dan tidak banyak hal yang dilakukan kecuali berjuang dan berjuang untuk PDIP. Mas Prananda menciptakan inovasi partai. Saya kira yang layak Mas Prananda,” ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Prananda yang belum pernah menduduki jabatan publik, kata Rudy, bukanlah penghalang untuk menjadi ketua umum. Justru hal tersebut menunjukkan bahwa Prananda tidak memiliki ambisi dengan kekuasaan.
“Beliau tidak punya keinginan jadi menteri, jadi anggota DPR. Di PDIP itu bukan sesuatu yang utama. Tapi yang penting beliau meniti karier di PDIP,” ungkapnya.