- CETAK KARTU PVC
CETAK KARTU PVC
- CETAK KARTU NAMA
- CETAK KARTU RFID
CETAK KARTU RFID
- CETAK TALI ID CARD / LANYARD
CETAK TALI ID CARD/ LANYARD
- TALI GELANG LANYARD
TALI GELANG LANYARD
- CETAK FLASHDISK CARD
CETAK FLASHDISK CARD
- AKSESORIS ID CARD
AKSESORIS ID CARD
- FINISHING KARTU
FINISHING KARTU
Proses merger antara Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan Indosat Ooredoo sudah memasuki bulan terakhir. Kompetitor mereka, yaitu XL Axiata jadi gundah gulana apabila merger tersebut berhasil dilakukan.
President Director & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengungkapkan bahwa perasaannya campur aduk mengetahui pembahasan dua entitas perusahaan Indosat dan Tri sudah di batas akhir.
“Mix feeling ya karena sebetulnya (operator seluler) kita sudah lama ngomongin konsolidasi industri. Pemain (operator selueler di Indonesia) masih terlalu banyak, kalau ada yang merger itu bagus buat industri,” ungkapnya.
Terlebih dengan jumlah pemain operator seluler yang dinilai banyak itu, bikin satu sama lain melancarkan perang harga untuk menggaet pelanggan, baik guna mempertahankan pelanggan lama maupun menggaet pelanggan baru.
Dengan adanya perang harga ini membuat industri telekomunikasi tidak sehat. Begitu juga kualitas layanan yang diberikan tidak maksimal.
“Kita semua sadar bahwa price war nggak bagus, kalau pemain sedikit itu nggak perlu price war, industri lebih sehat, kalau dari situ itu positif,” ucapnya.
Kendati mendukung apabila ada operator seluler yang melakukan merger, tetapi di sisi lain akan mengancam posisi XL Axiata di pasar.
“Kalau XL mesti mikirin kalau (Indosat dan Tri) merger itu jauh lebih gede, kita kesusul lagi tentu ada pemikiran bagaiman responsnya lebih baik,” kata Dian.
Sebelumnya, Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara eksklusif untuk potensi menggabungkan bisnis telekomunikasi antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia. MoU tersebut ditandatangani akhir Desember 2020.
Disebutkan periode eksklusivitas MoU ini berlaku hingga 30 April 2021, di mana itu artinya Tri dan Indosat dilarang untuk menjalin kerja sama dengan operator lain selama MoU tersebut berlaku.
Diketahui, Ooredoo menggenggam sekitar 65% saham Indosat. Sementara, di Indonesia Hutchison memiliki Tri yang dikelola PT Hutchison 3 Indonesia. Kesepakatan ini akan melibatkan penawaran tunai dan saham.