Jumlah supermarket di bawah naungan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) yang tutup permanen bertambah lagi. Kali ini giliran Giant Pamulang Square, Tangerang Selatan yang tutup permanen sejak Sabtu (3/4).

Salah satu karyawan di Giant Pamulang Square, Entis mengatakan ditutupnya Giant Pamulang Square secara permanen berimbas kepada 87 karyawan dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Itu berlaku untuk semua posisi, termasuk dirinya sebagai maintenance.

“(Nasib pegawai) ini PHK semua. Ada 87 karyawan. Saya maintenance di sini. Semuanya kena (PHK), nggak ada yang tersisa, bahkan ada yang ngajuin aja nggak bisa karena toko lain nggak bisa nerima. Termasuk store manager-nya semuanya di PHK,” kata dia kepada detikcom di Giant Pamulang Square, Tangerang Selatan, saat sedang bersih-bersih, Minggu (4/4/2021).

Entis menyebut jumlah itu sudah dikurangi sejak ada pandemi COVID-19 yang sebelumnya karyawan berjumlah 110 orang. Mereka yang kena PHK itu tidak bisa pindah ke cabang Giant lainnya karena semua kondisi sama.

“Ini sudah dikurangi dari semenjak pandemi itu kan awalnya 110 orang, dikurangi tinggal 87 di PHK semua. Kalau dipindahin sekarang semua Giant kan sama, nggak ada yang menguntungkan lah,” jelasnya.

Meski begitu, Entis mengaku bersyukur karena dia dan teman-temannya masih mendapat hak pesangonnya dengan besaran dua kali upah.

“Alhamdulillah di Giant ini kita kan punya serikat ya, walaupun ada Omnibus Law kita masih pakai UU 13, kita dapat 2 PMTK (Peraturan Menteri Tenaga Kerja), jadi masih beruntung lah dibanding perusahaan lain,” imbuhnya.

Entis mengatakan Giant Pamulang Square tutup permanen karena terus mengalami kerugian lantaran sepi pembeli. Itu terjadi sejak pandemi COVID-19.

“(Alasan tutup) pandemi, jadi intinya pandemi, Giant ini mengalami istilahnya penurunan omzet. Kayak di sini kan biasanya dapat dari budget lebih terus, sekarang jauh, banyak ruginya,” katanya.

Untuk diketahui, selama pandemi ini juga banyak Giant yang sudah tutup lebih dulu. Entis menyebut toko-toko yang tidak lagi memberikan keuntungan memang diputuskan untuk ditutup.

“Dilihat dulu lagi pandemi gini kira-kira toko yang tidak menguntungkan, ya itu ditutup dulu. Nggak tau ya ke depannya kalau masih begini terus, nggak ada peningkatan, ya berhamburan satu per satu,” imbuhnya.