Di Bawah Standar WHO, Pandemic Talks Bikin Petisi Desak Kapasitas Testing Covid-19 Ditingkatkan

Di Bawah Standar WHO, Pandemic Talks Bikin Petisi Desak Kapasitas Testing Covid-19 Ditingkatkan

JAKARTA – Akun riset pandemi Covid-19, Pandemic Talks, mendesak pemerintah untuk meningkatkan kapasitas testing di Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa, selain pengadaan vaksin Covid-19.

Inisiator Pandemic Talks Firdza Radiany mengatakan, bahwa vaksin gratis bukan akhir dari perjalanan melawan Covid-19.

“Masih ada kewajiban 3T yang harus dipenuhi pemerintah. Hingga saat ini, testing Indonesia masih di bawah standar. Indonesia baru bisa melakukan tes pada 34.340 org per harinya sedangkan standar WHO adalah 38.500 org/hari,” ungkapnya melalui akun @firdzaradiany, Kamis (17/12/2020).

Sementara itu, Firdza menyebut rasio lacak-isolasi (RLI) Indonesia yang masih sangat rendah, pada angka 1,54 orang dibandingkan standar WHO sebanyak 30 orang.
“Ini juga mengisyaratkan bahwa testing dari kontak erat belum dimaksimalkan,” ujarnya.

Di beberapa daerah, standar WHO untuk melakukan tes pada 1 orang per 1.000 populasi per minggu baru bisa dipenuhi sejumlah provinsi dan masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Adapun, dalam sebulan terakhir, setiap hari hanya kisaran 60 persen laboratorium rujukan yang melaporkan data ke Satgas Covid-19.

Selain itu, 54 persen laboratorium rujukan Covid-19 berada di Pulau Jawa.

“Hal ini membuktikan bahwa upaya penanganan Covid-19 masih sangat terpusat di Pulau Jawa dan menciptakan kesenjangan dengan daerah lain di Indonesia,” ujarnya.

Dengan data tersebut, Pandemic Talks mengajak masyarakat mengisi petisi melalui Chang.org berjudul “Tingkatkan Kapasitas Testing dan Laboratorium Covid-19 di Indonesia!” untuk mendesak Pemerintah agar meningkatkan penanganan pandemi dalam kapasitas testing di Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa.

Hingga saat ini terpantau sudah 434 orang menandatangani petisi tersebut dari target awal 500 orang.

(ZQ) sumber.