Catur Naik Daun, GM Susanto Megaranto Senang, tapi…

Catur Naik Daun, GM Susanto Megaranto Senang, tapi…

Grandmaster Susanto Megaranto merespons perkembangan catur yang kini naik daun. Dia senang tapi tak sepenuhnya puas.

Catur kini semakin banyak dicari seiring dengan pemberitaan heboh antara Dewa Kipas, GothamChess, dan Grand Masters Women Irene Kharisma Sukandar. Adalah polemik kemenangan Dewa Kipas alias Dadang Subur atas Internasional Master GhotamChess alias Levy Rozman yang ramai diperbincangkan warganet sejak satu bulan belakangan.

Rozman menuding Dewa Kipas melakukan kecurangan yang berujung pada pemblokiran akun pria Indonesia tersebut oleh Chess.com. Kejadian itu kemudian melebar karena aksi geruduk warganet Indonesia yang menyerbu akun media sosial Rozman. Irene Kharisma Sukandar, mewakili Percasi, bahkan sampai ikut berkomentar, karena merasakan kecurigaan yang sama.

Dampak positifnya, pemberitaan viral ini justru membuat catur banyak dicari di kalangan masyarakat awam. Hal itu terbukti banyaknya warganet yang menyaksikan pertandingan saat Irene membungkam Dewa Kipas 3-0.

Terbaru, Irene melawan GothamChess pada Rabu (31/3/2021) malam. Mengusung pola permainan varian Catur 960, Irene bermain imbang 2-2 oleh GhotamChess.

“Kalau pertandingannya sendiri saya belum lihat sama sekali partainya, jadi belum bisa komentar,” kata Susanto Megaranto kepada detikSport, Kamis (1/4/2021).

“Tapi kalau perkembangannya, dari pecatur harusnya kalau mau terkenal bukan dari viral yang enggak benar seperti itu, maksudnya dari prestasi yang benar-benar prestasi ke tingkat dunia. Tapi apa boleh buat karena netizen, jadi ada sisi positif dan mungkin jalannya harus begitu,” ujarnya.

Bagi Susanto, dampak positif catur jadi populer belum ia rasakan secara langsung. Namun, secara umum banyak pecatur awam yang akhirnya ingin tahu dan belajar tentang olahraga otak tersebut. Tidak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak.

“Jadi memang ada bagusnya jadi semua orang ingin belajar catur, dari anak-anak, papan catur jadi semakin laku. Kalau ke saya pribadi sebagai atlet enggak (ada dampak langsung). Mungkin Chelsie (Monica Ignesias Sihite) karena dia dan Irene banyak main di media,” ujarnya.

“Tapi mungkin ke depannya saya akan mencoba buat channel juga, streaming. Karena saya sendiri enggak terlalu mengerti teknologi. Mungkin nanti bisa minta diajarkan oleh Chelsie,” katanya kemudian tertawa.

Sehubungan itu, Susanto Megaranto berharap momen kebangkitan catur ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh PB Percasi.

“Ya, mungkin karena pandemi Corona jadi kalau di catur ada untungnya bisa di online. Percasi sendiri awal-awal pandemi itu rajin mengadakan turnamen online bahkan hampir tiap pekan. Jadi mungkin bisa dijalankan lagi di format yang lebih menarik. Misalnya dari segi hadiah, promosi lebih diperbanyak lagi, setidaknya ada turnamen online resmi dari percasinya sendiri,” saran peraih medali emas SEA Games 2019 ini.

“Sekaligus bisa merekrut atlet-atlet muda baru dan otomatis harus ada turnamen, biar menarik. Jadi orang tak hanya suka saja, tapi ada latih tandingnya. Apalagi Percasi yang bina semua dari keseluruhan percaturan, otomatis dilihat oleh masyarakat lainnya juga,” Susanto menambahkan.