Kartu nikah adalah dokumen resmi yang mengkonfirmasi bahwa dua orang telah sah secara hukum sebagai pasangan suami istri. Kartu nikah ini dikeluarkan oleh pemerintah atau otoritas yang berwenang di suatu negara setelah proses pernikahan resmi dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kartu nikah biasanya berisi informasi berikut:
- Nama kedua pasangan yang menikah.
- Tanggal pernikahan.
- Tempat pernikahan (biasanya berlokasi di kantor catatan sipil atau tempat ibadah yang sah).
- Nama dan tanda tangan pejabat yang mengesahkan pernikahan (biasanya seorang petugas catatan sipil atau pendeta/imam yang sah).
- Nomor registrasi pernikahan.
Kartu nikah memiliki beberapa kegunaan penting, antara lain:
- Bukti Legal Pernikahan: Kartu nikah adalah bukti hukum yang mengonfirmasi bahwa dua orang telah sah menikah. Ini dapat digunakan dalam proses hukum jika ada sengketa pernikahan, perceraian, atau dalam hal memperoleh hak-hak pernikahan, seperti hak waris, hak asuransi, atau hak properti bersama.
- Hak dan Kewajiban Pernikahan: Kartu nikah digunakan untuk memverifikasi status pernikahan ketika mengajukan klaim hak dan kewajiban pernikahan, seperti klaim asuransi jiwa atau kesehatan bersama, klaim pensiun bersama, dan pengajuan pajak bersama.
- Keperluan Administrasi: Kartu nikah juga diperlukan dalam berbagai proses administratif, seperti mengurus dokumen identitas baru (misalnya, perubahan nama setelah pernikahan), mengajukan visa pasangan suami istri, dan dalam berbagai prosedur pemerintah lainnya.
- Penting untuk Pelayanan Agama: Kartu nikah juga sering diperlukan untuk menerima pelayanan agama tertentu, seperti mendaftar sebagai pasangan suami istri di gereja atau masjid, atau untuk mengikuti program konseling pernikahan.
Kartu nikah sangat penting untuk memastikan bahwa pernikahan diakui secara hukum dan agar pasangan dapat menikmati hak-hak dan kewajiban yang terkait dengan status pernikahan mereka. Oleh karena itu, setelah pernikahan resmi dilangsungkan, penting untuk mengurus dan menjaga kartu nikah dengan baik
