- CETAK KARTU PVC
CETAK KARTU PVC
- CETAK KARTU NAMA
- CETAK KARTU RFID
CETAK KARTU RFID
- CETAK TALI ID CARD / LANYARD
CETAK TALI ID CARD/ LANYARD
- TALI GELANG LANYARD
TALI GELANG LANYARD
- CETAK FLASHDISK CARD
CETAK FLASHDISK CARD
- AKSESORIS ID CARD
AKSESORIS ID CARD
- FINISHING KARTU
FINISHING KARTU
Setiap bulan Ramadhan selalu muncul perdebatan untuk saling menghormati antar umat beragama. Namun sebenarnya, orang berpuasa itu seharusnya dihormati atau menghormati?
Kehidupan di dunia ini seharusnya penuh dengan rasa saling menghormati terutama antar umat beragama. Mengingat setiap kepercayaan pasti memiliki tradisi spiritual yang wajib untuk dilakukan.
Seperti di bulan suci Ramadhan ini, di mana semua umat muslim wajib untuk melakukan ibadah puasa. Puasa dilakukan dengan menahan nafsu, termasuk makan dan minum sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
Biasanya untuk menghormati orang muslim yang berpuasa, para nonmuslim menghindari untuk makan di depan umum. Hal itulah yang dilakukan oleh seorang penjaga keamanan di Malaysia.
Diceritakan lewat akun Twitter @SyedAkramin (15/04). Dalam cuitannya ia menceritakan saat dirinya ingin beristirahat di sebuah pondok terdekat. Saat ia datang, ada seorang penjaga keamanan asal Nepal yang sedang makan.
Penjaga keamanan tersebut langsung berbalik arah begitu melihat Syed Akramin duduk mendekatinya. Syed pun bertanya mengapa ia berbalik arah. Pria itu menjawab, “Kamu berpuasa, aku tidak ingin menganggumu,”.
Saat itulah Syed menyadari kalau dirinya ah yang sebenarnya mengganggu penjaga keamanan itu saat makan. Syed langsung meminta maaf dan meninggalkan daerah tersebut.
Unggahan Syed menjadi viral dan mendapat berbagai tanggapan dari netizen. Banyak netizen yang menjalani puasa berpendapat bahwa sebenarnya mereka tidak keberatan jika nonmuslim makan di depan mereka.
Faktanya, banyak dari mereka yang mengatakan bahwa iman mereka tidak terlalu lemah, sehingga mereka harus memaksa orang lain untuk menyesuaikan diri dengan keyakinan mereka.
Sementara menurut Syed, toleransi antar umat beragama khususnya selama bulan Ramadhan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Syed menambahkan bahwa dirinya menghadapi serupa sebelumnya saat ia bersekolah di mana 70% muridnya merupakan siswa asal China dan India.
Selama itu, Syed hanya memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar lebih banyak tentang agama dan budaya teman-temannya, seperti yang dikutip dari World of Buzz (20/04).
Syed dan penjaga keamanan tersebut adalah contoh saling toleransi antar umat beragama. Dan toleransi di bulan Ramadhan masih menjadi perdebatan hingga kini. Namun, sebenarnya orang yang berpuasa itu seharusnya dihormati atau menghormati?
Menurut Menteri Agama Indonesia 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin, hidup sering kali dijalani dengan menempuh dua cara, yaitu memberi dan meminta. Namun, dalam kenyataannya keduanya tidak seimbang.
Orang lebih sering ingin meminta daripada memberi. Hal ini dapat dikaitkan dengan toleransi. Orang lebih ingin dihormati daripada menghormati.
“Boleh jadi kita yang sedang berpuasa ini lupa bahwa ada juga sesama saudara di sekitar kita yang sedang tidak berpuasa, yang juga perlu dihormati,” ujar Lukman Hakim Saifuddin seperti yang dikutip dari CNN Indonesia (20/04).
Misalnya seperti mereka yang sedang di perjalanan, dalam keadaan datang bulan, perempuan hamil dan menyusui, orang sakit atau bahkan orang yang berkeyakinan lain. Semuanya adalah saudara yang perlu dihormati.
“Maka marilah semua kita saling menghormati, dengannya kehormatan bisa kita miliki bersama. Sebab, bila setiap orang hanya minta dihormati, tak satu orang pun yang akan mendapat kehormatan. Namun, bila kita saling memberi hormat, semua akan mendapat kehormatan,” ujar Lukman Hakim Saifuddin.