- CETAK KARTU PVC
CETAK KARTU PVC
- CETAK KARTU NAMA
- CETAK KARTU RFID
CETAK KARTU RFID
- CETAK TALI ID CARD / LANYARD
CETAK TALI ID CARD/ LANYARD
- TALI GELANG LANYARD
TALI GELANG LANYARD
- CETAK FLASHDISK CARD
CETAK FLASHDISK CARD
- AKSESORIS ID CARD
AKSESORIS ID CARD
- FINISHING KARTU
FINISHING KARTU
JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan rebound dan menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (20/10/2020).
Pada perdagangan Senin (19/10) mata uang Garuda ditutup terdepresiasi 0,07 persen menjadi Rp14.707 per dolar AS. Padahal, rupiah sempat dibuka menguat pada level Rp14.670 per dolar AS dan sempat menyentuh level terendah pada Rp14.670 per dolar AS.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pelaku pasar khawatir terhadap rasio utang Indonesia yang akan mencapai 38,5 persen terhadap PDB pada 2020 dan menembus 41,8 persen pada 2021.
“Kendati demikian, rasio utang ini sejatinya masih lebih rendah dari negara-negara lain di dunia. Di kawasan Asia Tenggara misalnya, rasio utang Filipina sebesar 37 persen diperkirakan bakal naik menjadi 48,9 persen terhadap PDB pada tahun ini,” kata Ibrahim, Senin (19/10/2020).
Ibrahim melanjutkan bahwa pelemahan rupiah pada akhir perdagangan kemarin cenderung terbatas karena pada sesi I sempat melemah cukup tajam.
Dari luar negeri, rilis data PDB China pada kuartal III/2020 tampil membawa harapan pemulihan dengan kenaikan 4,9 persen yoy. Adapun, produksi industri di Negeri Panda yang menunjukkan pertumbuhan 6,9 persen yoy dan penjualan ritel naik 3,3 persen yoy tetap membawa harapan pemulihan ekonomi di masa depan.
Ibrahim pun memperkirakan rupiah kemungkinan rebound ke level Rp14.695 – Rp14.730 per dolar AS.
Bagaimana pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini? Simak terus secara live di Bisnis.com!
(dv)